Semua Serba Ungu di Pulau Ungu Korea Selatan

Segalanya serba ungu di Pulau Ungu, salah satunya pulau Korea Selatan di mana kita akan menyaksikan warganya kenakan pakaian ungu, bahkan jalan dan beberapa rumah mereka.
Beberapa wanita yang kenakan pakaian ungu, kelihatan bawa garu panjang saat mereka bersama-sama ke kebun lavender dalam suatu pulau di barat daya Korea Selatan, untuk memetik bunga ungu.
Warga Kepulauan Banwol dan Bakji, yang dikenali sebagai Kepulauan Ungu, sudah mengecat rumah, jalan, dan jembatan mereka dengan warna ungu, dan menanam bunga ungu seperti lavender dan aster untuk mengganti kota mereka jadi tempat wisata.
“Orangtua seperti kami mempunyai kehidupan terasing di sini, karena semua anak muda tinggalkan kota,” kata masyarakat dusun Shin Deok-im, 79 tahun, yang sudah tinggal di pulau Bakji lebih dari 60 tahun, diambil dari Reuters, 15 Maret 2021.
“Saya suka menyaksikan orang muda dan anak-anak bertandang untuk menyaksikan kota kami. Mereka seperti cucu saya,” katanya.
Jung Soon-shim, 88 tahun, dan warga yang lain yang kenakan pakaian ungu berfoto untuk berpose di Pulau Ungu di Shinan, Korea Selatan, 8 Maret 2021.[REUTERS / Taman Minwoo]
Beberapa pulau kecil yang tenang mempunyai lebih dari 100 warga dan diputuskan untuk project pariwisata yang disokong oleh pemerintahan Korea Selatan.
Semenjak 2015, wilayah Shinan sudah menginvestasikan 4,8 miliar won untuk mengganti pulau jadi ungu, terhitung mengecat lebih dari 28.000 mtr. persegi atap warna ungu.
Project itu sudah menarik lebih dari 487.000 orang semenjak disahkan pada 2019, menurut kantor wilayah.
Panorama udara memperlihatkan jembatan warna ungu di Pulau Ungu di Shinan, Korea Selatan, 9 Maret 2021.
Pengunjung bisa berjalan pada tiga jembatan ungu yang menyambungkan dua pulau ke pulau yang semakin besar di dekatnya, dengan bangku-bangku yang dihias dengan jargon ‘I purple you’ yang ditenarkan oleh anggota band K-pop BTS Kim Tae-hyung, lebih dikenali sebagai V, yang memiliki arti ‘Saya yakin, menyukai, dan memberikan dukungan Anda.’
Mereka yang kenakan warna ungu bahkan juga dibolehkan masuk gratis ke beberapa pulau itu.
“Kami tidak bisa melancong ke luar negeri karena Covid-19, jadi kami berkunjung pulau ungu ini sebagai tukarnya,” kata pengunjung namanya Shin Eun-me. “Menyaksikan nenek-nenek ini kenakan pakaian ungu benar-benar bak di dunia mimpi.”
Restaurant di pulau itu tawarkan nasi ungu dan menyuguhkan makanan dalam piring ungu. Beberapa masyarakat sudah ikuti project ungu dengan penuh semangat.
“Tiap pagi saya kenakan pakaian ungu dari ujung kepala sampai ujung kaki, bahkan juga terhitung baju dalam dan sepatu saya, dan itu membuat saya berbahagia,” kata Jung Soon-shim, warga Pulau Ungu berumur 88 tahun, yang duduk di gazebo ungu.